Cassandra Sari Damayanti / Arsitek, Kontraktor, & Project Manager / Rawhaus
3 morning ritual essentials ?
- Meditate : ibadah pagi, earthing & sunbathing
- Easy workout routine : yoga / morning walk
- Sarapan

3 menu sarapan favorit ?
- Buah2an utuh (biasanya kurma, pisang, jeruk) / smoothie bowl
- Pancake / waffle / toast + mapple syrup & cinnamon
- Bubur kacang ijo - ketan item
Dan makanan diatas didampingi oleh plant-based milk (almond/soy/chasew)

Mengapa membuat Rawhaus?
Kalau personal reason saya : Berawal dari ingin mengaktualisasikan diri, kegalauan hidup, dan keresahan sebagai seorang yang pernah menjalankan profesi sebagai urban designer, arsitek, dan kontraktor akan aktivitas usahanya yang berpotensi “nyampah” atau merusak lingkungan demi mendapatkan cuan. Sehingga mempertanyakan pada diri sendiri apa sih yang saya ingin capai dalam hidup?
What is my IKIGAI? Apa yang bisa saya lakukan dengan kapasitas yang saya punya supaya hidup di dunia ga cuma ninggalin sampah aja, supaya bisa mewariskan hal yang bermanfaat tak hanya untuk orang terdekat namun juga untuk lingkungan, tapi juga tetap bisa dapat keuntungan? Hingga pada satu titik saya menyadari bahwa sebetulnya kebahagiaan dapat tercapai dari hal-hal yang sederhana atapun hidup yang lebih sederhana. Bahwa sesungguhnya memiliki waktu luang, kesehatan, dan keluarga adalah hal yang paling berharga. 
Kebetulan waktu itu ketemu dengan partner saya, Rendy Aditya, dia juga founder parongpong waste management dan memiliki value yang sama. Kalau personal reason beliau karena istrinya juga waktu itu sedang mengandung, dan ia ingin menyiapkan lingkungan yang ideal untuk anaknya. 
We both believe that simpler life means more time for our family and more energy to pursue the things that matter most to us. Rawhaus bertujuan untuk membentuk gaya hidup agar simple, dan membangun habitat yang ideal yaitu “high performance zero-waste housing” di Indonesia.  Itulah mengapa Rawhaus dibuat sebagai microhouse. Rawhaus dibuat dengan pemikiran minimalism. Dengan ruang yang efsien, footprintnya lebih kecil, dan berarti menggunakan sumber daya yang secukupnya juga. Kecil namun high performance: dari pemilihan materialnya, proses pembangunannya yaitu prefabrikasi sehingga bisa mengurangi on-site constructrion waste, hingga dari ruang dan fiturnya bisa mendukung seluruh aktivitas basic kehidupan serta terintegrasi waste managementnya. Kami percaya bahwa bangunan/arsitektur dapat membetuk gaya hidup seseorang. So choose wisely, consume-less, and create sustainability!
Disamping itu, waktu awal terbentuknya rawhaus yaitu tahun 2018 akhir, konteksnya baru terjadi bencana gempa bumi di lombok dan melihat banyaknya warga yang kehilangan rumahnya akibat bencana gempa. Hal tersebut juga mentrigger ide untuk membuat post-disaster housing yang designya sangat efficient dan basic namun tetap proper dan estetik, dapat dibangun dengan cepat di lapangan namun tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.

You may also like

Back to Top